Jika Indonesia memiliki Budi Hartono bersaudara sebagai orang terkaya
Indonesia, Malaysia memiliki Robert Kuok sebagai orang kaya Malaysia
versi Majalah Forbes 2010.
Kekayaan Robert mencapai US$14,5
miliar tahun ini. Ia memiliki bisnis di berbagai bidang, mulai dari
perusahaan beras, gula, jasa pengiriman, real estate dan media. Pada
2007, ia juga masuk ke perusahaan kelapa sawit hasil merger Indonesia
dan Singapura, Wilmar Internasional yang dijalankan keponakannya.
Robert
yang kini berusia 86 itu memiliki kisah menarik bagaimana ia merintis
usahanya dari bawah. Robert Kuok memulai hidupnya dengan bekerja di
Mitsubishi selama 3 tahun di divisi pengiriman beras. Setalah ayahnya
meninggal pada 1948, tiga saudaranya mendirikan perusahaan dengan nama
Kuok Bros Sdn Bhd. Perusahaan itu khusus menjual hasil pertanian, dan
sukses pada 1961 ketika ia membeli gula murah dari India, dimana
harganya kemudian melambung.
Ia lalu mendirikan Malaysia Sugar
Manufacturing, yaitu perusahaan gula refinery pertama di Malaysia. Hal
itu membuat Robert memiliki banyak hubungan dengan pemain besar gula dan
rafinasi.
Sepanjang tahun 60-70an perusahaan Kuok tumbuh pesat
dengan harga gula yang terus meningkat. Ia menciptakan Perkebunan Perlis
dan memperluas bisnisnya memproduksi gula.
Kuok lalu bersama
dengan pemain besar lainnya menjual 1 juta ton gula ke Cina pada 1971.
Pria yang pernah dijuluki Raja Gula Asia ini kemudian mendirikan
perkebunan gula terbesar di Indonesia yang bekerja sama dengan pengusaha
Liom Sioe Liong (Sudono Salim).
Di tahun yang sama, ia membangun
hotel pertama di Singapura, Shangri-La Hotel dan setelah itu ia
membangun Kowloon Shanri-La di Hong Kong. Tak berhenti disitu, Robert
juga membeli 30 persen saham Sucden Kerry International, perusahaan
Prancis yang menguasai sebagian perdagangan gula dunia.
Lantas masuk ke dalam bisnis perdagangan minyak, dengan membeli 67
persen saham perusahaan perdagangan minyak Hamburg. Tak hanya itu
uangnya juga diinvestasikan ke bisnis media, dengan membeli 18 persen
saham TVB, yang menerbitkan South China Morning Star.
Dalam
perayaan Ultah Kuok Group, Robert mengungkapkan ia sangat menaruh hormat
dan berhutang budi terhadap ibunya. Ibunya yang mengajarkan nilai
kejujuran dan berperan sebagai kapten dalam bisnis keluarga itu. Ia juga
menekankan perusahaan yang baik adalah yang memberi sumbangsih kepada
masyarakat.
"Industri ini tidak mungkin terjadi tanpa visi anggota pendiri,
kontribusi dan loyalitas karyawan dan prinsip moral yang kuat dari ibu
saya."
Menurut bapak 8 anak ini, kekayaan harus digunakan untuk
dua tujuan utama, yaitu pertama, untuk menciptakan kekayaan yang lebih
besar. Kedua, bagian dari kekayaan harus dapat memperbaiki umat manusia,
dengan tindakan filantropi atau investasi di bidang pengetahuan,
kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar